WISATA MONUMEN PANCASILA SAKTI, LUBANG BUAYA


Wisata Monumen Pancasila Sakti adalah museum sejarah G30 S PKI atau sering dibilang masyarakat Museum Lubang Buaya. Saya baru pertama kali datang ke museum bersejarah ini, biasanya dengar dari guru-guru sejarah yang menceritakannya atau lihat-lihat di sebuah situs. Perjalanan menuju Museum ini membutuhkan waktu 1 jam dari Depok kesana dikarenakan keadaan lalu lintas yang macet. Baiklah saya akan bercerita tentang perjalanan saya saat berada di Museum Lubang Buaya.
 

Yang pertama kali saya kunjungi didalam Monumen ini, yaitu Museum Pengkhianatan PKI (KOMUNIS). Didalam museum ini terdapat sejarah-sejarah terjadinya pengkhianatan PKI, seperti adanya pembunuhan, pengepungan, perlawanan, pembantaian, serta kemenangan yang akhirnya dicapai oleh Indonesia.
 




Gambar diatas ini adalah penjelasan tentang kejadian-kejadian sejarah Lubang Buaya. Mungkin saya belum dapat menjelaskan semua tulisan diatas ini, dikarenakan waktu yang sangat singkat menuju kesana sehingga saya hanya dapat memotretnya saja. Sebenarnya terdapat patung-patung yang menggambarkan setiap tulisan ini, tapi saya tak dapat memotretnya dikarenakan hal yang sama yaitu waktu yang tak cukup. Mungkin bagi yang penasaran akan patung-patung dan keadaan yang berada didalam museum ini dapat langsung datang ke Museum Lubang Buaya ini.
Bukan hanya patung dan tulisan-tulisan sejarah, di dinding-dinding dalam museum terdapat tulisan-tulisan kalimat perkataan dan pidato para pahlawan yang memotivasi dan membara.   
 



Diatas adalah beberapa tulisan yang ada di dinding dalam museum. Gambar yang paling besar tersebut adalah cuplikan pidato Jendral A.H. Nasution pada Upacara Pemberangkatan Jenasah Tujuh Pahlawan Revolusi di MBAD, 5 Oktober 1965. Setiap kata dan kalimat yang  ada dalam potongan pidato tersebut memiliki makna yang sangat dalam, ini membuat semua orang menjadi bersemangat untuk maju kedepan. Terutama saya, walaupun saya tidak berada di kejadian bersejarah tersebut tapi saya merasakan semangat membara yang terpendam dalam kata-kata tersebut. Inilah hebatnya para pejuang/pahlawan kita pada zaman dulu. Mereka memiliki kata-kata yang membuat masyarakat dan orang-orang yang mendengarkannya menjadi termotivasi dan muncullah semangat yang luar biasa. Begitu hebatnya pahlwan kita dizaman dulu yang tak akan mungkin tergantikan, mereka telah mengorbankan jiwa dan raga mereka dan sekarang saatnya kita mulai memperjuangkan Negeri kita yang dulunya telah dilindungi oleh para pahlwan yang tentunya dengan melalui pendidikan karena kita seorang pelajar. 




Ini gambar selanjutnya yang ada didalam museum tersebut, terdapat baju penjajah, senjata-senjata yang digunakan di zaman itu.
 



Nah, inilah yang ada di lubang buaya yaitu sebuah sumur yang digunakan untuk mengubur para pejuang dan warga yang berjuang di zaman itu. Betapa kejamnya para penjajah.
Disana terdapat ukiran yang tertulis “TJITA-TJITA PERJUANGAN KAMI UNTUK MENEGAKKAN KEMURNIAN PADJA-SILA. TIDAK MUNGKIN DIPATAHKAN DENGAN HANYA KAMI DALAM SUMUR INI”, Lubang Buadja 1 october 1965.
 




Terakhir perjalan saya. Ini adalah patung para pahlawan di Kejadian Lubang Buaya terdapat Ahmad Yani, DI Panjaita, MT Harjono, R Soeprapto, S Parman, dan Soetojo.
Inilah akhir perjalan saya di Monumen Pancasila Sakti semoga dengan cerita perjalanan saya ini dapat memberikan beberapa pengetahuan yang baru tentang sejarah Indonesia. 




Komentar

Ulil Aidi Wal Absor mengatakan…
Assalamualaikum.

Mba jika saya diposisi Jakarta Selatan, Halte Busway Gor Sumantri, ingin ke Lubang Buaya naik apa aja ya mba.

Mohon balasannya dengan segera, karena saya ingin kesana Minggu 22 Maret 2014 besok sebelum saya pulang lagi ke Surabaya.. bisa lewat email saya mba: ulilaidiwalabsor5@gmail.com

Terimakasih
Unknown mengatakan…
Walaikumsalam,
Maaf mas beberapa bulan yang lalu saya tidak aktif untuk mencek blog ini. Maaf komentarnya telat di balas.

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku saleha is me

Artikel : Penghargaan dan Hukuman dalam Organisasi Perusahaan